Indah Noviariesta – aktivis Gema Nusa, alumni Universitas Tirtayasa, Banten.
Bila meneropong karya-karya para pemenang nobel sastra dari zaman ke zaman, kita bisa melihat karakter manusia Barat yang cenderung ekstrim dalam segala hal. Tetapi di samping kaum atheis maupun sekularisme radikal, sastra Barat tidak pernah kering dari jenis-jenis roman, drama dan puisi yang penuh cita-rasa keimanan dan dambaan pada nilai-nilai Ilahiyah yang sejati. Tentu saja kualitas dan cita-rasa keimanan manusia di zaman Nabi Ibrahim memiliki konteks yang berbeda – meski esensinya sama – dengan manusia zaman...
Labels:
Opini