Home » » Ahmad Tohari, Editor Banyumasan

Ahmad Tohari, Editor Banyumasan


Pengarang novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari (64), kini menghadapi tantangan baru dalam dunia tulis menulis. Kini dia diberi kepercayaan menjadi editor sekaligus penyelaras bahasa untuk penerbit Al Qur’an dalam dialek Banyumas.



Saat ditemui seusai Sarasehan Budaya Banyumasan di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, pekan lalu, pria kelahiran desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, tersebut mengaku sudah hampir setahun terakhir berkutat dalam kesibukan baru itu.


Sekarang saya merasakan sulitnya jadi editor. Apalagi mengedit untuk sebuah kitab suci. “Satu persatu ayat harus saya cari makna dan konteksnya”, ujar peraih Southeast Asian Writers Award pada 1995 tersebut.

Penerjemah Al Qur’an dalam dialek bayumasan itu merupakan program Kementrian Agama dan ditargetkan selesasi akhir 2013. Selain dialek banyumasan ayat-ayat Al Qur’an juga diterjemahkan dalam sejumlah bahasa ibu di tanah air, seperti bahasa jawa, bugis, dan sunda.


“Tentunya banyak perdebatan dalam proses pengeditan . Sebab tidak semua anggota tim editing memahami bahasa banyumas”, ujar pria yang kini aktif mengasuh tabloid Ancas yang merupakan tabloid berbahasa banyumasan itu. []


Sumber: Kompas, 18 Januari 2013 halaman 32.

0 comments:

Post a Comment

Manfaat Crystal-X

Toko Kirana

Cari Loker Disini


Popular Post

PRODUK UNIK JANGAN DI-KLIK
Copyright © 2013 Ahmad Tohari Pages . All rights reserved.. Powered by Blogger.